Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
| Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi | Kantor Penghubung | Kata Perenungan |
Berita Tzu Chi
 Berita Kemanusiaan
 Berita Kesehatan
 Berita Pendidikan
 Berita Kebudayaan
 Foto Peristiwa
Pesan Master
Tanpa mengerjakan sesuatu setiap hari adalah pemborosan kehidupan manusia, aktif dan berguna bagi masyarakat adalah penciptaan kehidupan manusia.
-- Master Cheng Yen  
Lihat Pesan Lainnya
Lain - lain
 Tzu Chi E-Cards
 Tzu Chi Wallpaper
 Tzu Chi Songs
 Tzu Chi Souvenir
 Hubungi Kami
 Forum Tzu Chi

 
Tanggal : 19/02/2008

Menjaga Gigi Sejak Dini

                                                                                                                              artikel dan foto: Veronika

test

* Tidak ada raut ketakutan di wajah Galih Pangestu, karena ia yakin para dokter akan melakukan yang terbaik bagi kesehatan giginya.

”Wah gigi kamu ada yang bolong nih. Kita tambal pelan-pelan ya, tapi kamu jangan tutup mulut mendadak,” ucap drg Indrawati Setiadi lembut. ”Sakit tidak? Kalau sakit kamu harus bilang ya,” tambah Indrawati, meyakinkan bocah yang duduk di hadapannya agar tetap tenang.

Sejak pukul 09.00, Indrawati dan kelima belas dokter gigi lainnya sudah mulai melakukan pengobatan dalam kegiatan Pengobatan Gigi gratis, yang diadakan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, 19 Februari 2008.


Percaya Diri

Menjadi yang pertama pastilah menimbulkan perasaan gundah tersendiri. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Galih Pangestu, siswa kelas 6B yang mendapatkan kesempatan pertama untuk melakukan cabut gigi.

Tidak ada raut ketegangan sedikit pun pada wajah polosnya, yang ada hanya senyuman yang selalu ia tebarkan pada kawan-kawan sebayanya. ”Hari ini Galih mau cabut gigi. Galih tidak takut dan harus percaya diri, karena kata ibu sakitnya hanya sedikit  kok,” tutur anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Ini memang bukan pengalaman pertama bagi Galih. Sebelumnya Galih mengaku sudah pernah mengikuti baksos serupa yang diadakan oleh Tzu Chi. ”Dulu, waktu kelas 2 saya juga pernah cabut gigi gratis, tapi di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Rasanya sakit sebentar, jadi sekarang saya tidak takut lagi kalau dicabut,” jelasnya.

Galih mengaku, selama ini ia tidak pernah sekalipun merasakan sakit gigi. Ini karena setiap hari ia selalu rajin menyikat giginya setelah makan. ”Kalau tidak disikat nanti giginya cepat ompong, kaya kakek-kakek deh!,” ucap Galih sambil tertawa.

 

Ket: - Sepuluh kursi dan peralatan pengobatan gigi terlihat penuh dengan para pasien dan dokter.
        Enam belas dokter gigi pun terjun langsung menangani kesehatan gigi anak-anak
        kelas 4,5, dan 6 SD ini.(kiri)

     - Drg Linda tidak lupa untuk selalu memberikan dukungan serta semangat kepada para murid
        yang akan menjalani pengobatan, agar mereka memahami arti kesadaran menjaga
        kesehatan mulut dan gigi.(kanan)

Perawatan Dini

Kesadaran akan kesehatan gigi seperti inilah yang diharapkan oleh drg Linda Verniati, salah satu dokter yang menggagas kegiatan ini. Drg Linda, menjelaskan pengobatan gigi ini mengadopsi ”Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah” yang diadakan oleh pemerintah. ”Dalam program tersebut, siswa-siswi kelas 6 Sekolah Dasar seharusnya sudah selesai dirawat giginya, dengan harapan setelah lepas kelas 6 kondisi giginya sudah baik,” jelasnya.

Oleh sebab itulah, Tzu Chi International Medical Association (TIMA) memutuskan untuk mengadakan program tersebut. Pelaksanaan program ini dimulai sejak satu bulan lalu, dan dimulai dengan pemeriksaan, pendataan, serta permohonan persetujuan orangtua murid dalam pengobatan yang akan dilakukan seperti mencabut atau menambal gigi.

 

Ket: - Para relawan pun tidak luput memberikan pendampingan. Sentuhan lembut relawan
        ketika anak-anak menangis dan merasa sakit, telah menyejukkan hati dan memberikan
        semangat baru bagi mereka.(kiri)

     - Dengan sabar dan cinta kasih drg Indrawati Setiadi tengah menambal gigi salah satu
        peserta pengobatan gigi.(kanan)

”Rencananya kami akan melakukan kegiatan ini secara kontinu, lebih kurang dua kali dalam satu tahun, dengan target kelas 4, 5, dan 6 SD,” tambah drg Linda. Tidak hanya merawat gigi siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih, drg Linda juga berencana untuk mengadakan penelitian mengenai fenomena yang terjadi. ”Saya ingin melihat, dengan penyuluhan serta perawatan yang dilakukan apakah kesehatan gigi anak-anak akan mengalami peningkatan?”

Namun hingga saat ini drg Linda mengakui, meskipun belum terlalu bermakna, kesehatan gigi anak-anak Sekolah Cinta Kasih yang mayoritas merupakan pindahan dari bantaran Kali Angke ini sudah menunjukkan kemajuan.

”Setidaknya saat ini mereka sudah memiliki kesadaran untuk mau merawat kesehatan gigi dan mulutnya. Tidak hanya itu, mereka pun sekarang sudah mau bertanya dan mencari tahu apa yang harus dilakukan agar kondisi mulut dan gigi mereka senantiasa bersih dan sehat,” ucap drg Linda dengan penuh semangat.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id